Surabaya – Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Timur bersama BNN Kota Surabaya menggerebek sebuah rumah kontrakan di kawasan Dupak Masigit Gang 10, Surabaya, yang diduga menjadi tempat persembunyian kurir narkoba berinisial AM. Penggeledahan ini dilakukan setelah AM ditangkap di Labang, Madura, saat membawa sabu seberat 15 kilogram.
Dipimpin langsung oleh Kepala BNN Kota Surabaya, Kombes Pol. Heru Prasetyo, S.I.K., M.Hum., tim gabungan mendatangi rumah kontrakan tersebut pada Rabu (19/2). Sejumlah pihak turut menyaksikan jalannya penggeledahan, di antaranya Camat Bubutan, Lurah Jepara, tokoh masyarakat R.H. Rodian, perwakilan dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Surabaya, serta Ketua RT dan Bhabinkamtibmas setempat.
“Penggeledahan ini merupakan bagian dari pengembangan kasus setelah penangkapan tersangka AM. Kami menelusuri kemungkinan adanya barang bukti lain atau jaringan yang terkait dengan peredaran narkotika,” ujar Kombes Pol. Heru Prasetyo.
Namun, setelah melakukan penyisiran di seluruh ruangan, petugas tidak menemukan barang bukti tambahan yang berhubungan dengan kasus ini. Kendati demikian, BNN akan terus mendalami jaringan peredaran narkoba yang melibatkan AM, mengingat terdapat empat lokasi lain yang berkaitan dengan kasus ini, yaitu Dupak Masigit, Tegalsari, Parseh Madura, dan Arosbaya Madura.
Sementara itu, Penyidik BNNP Jatim, Didik, mengungkapkan bahwa tersangka AM merupakan kurir narkoba yang bertugas mengantarkan sabu dari Mojokerto ke Madura. “AM mengambil sabu di Ngoro, Mojokerto, lalu berencana menyerahkannya ke penerima di Parseh, Madura. Namun, sebelum sampai di tujuan, ia berhasil kami tangkap,” ungkap Didik.
BNN Jatim dan BNN Kota Surabaya menegaskan komitmennya dalam memberantas jaringan narkotika di wilayah Jawa Timur. Sinergi dengan masyarakat diharapkan dapat semakin mempersempit ruang gerak pelaku peredaran narkoba demi menciptakan lingkungan yang bersih dari narkotika.
